SSS-Class Suicide Hunter - Chapter 162

Bab 162. < Api Gua (2) >

======================

Penerjemah: Tujuh PR: LightBrin

“Aku juga ingin mendengar pendapat orang lain.”

Si Penanya Sesat menoleh ke rekan-rekan kami.

“Maukah kau menyerah padaku? Atau apakah Anda akan mengikuti Raja Kematian dan bersaing dengan saya? Ahh. Aku juga tidak keberatan.”

“……bukankah ini tindakan pengkhianatan?”

Master Naga Hitam meletakkan tangannya di dahinya. Aku bertanya-tanya apakah dia sedang sakit kepala. Dia menatap psikopat yang sudah lama dia kenal.

“Kami bersumpah untuk tidak saling bermusuhan. Malam itu. Saat kami membersihkan lantai 28 dengan Death King. Saya pikir sumpah itu akan lebih berat …. ”

“Kali ini baik-baik saja! Terlepas dari apakah saya menang atau Anda menang, tahap ini akan diselesaikan. Dengan kata lain, kami menang dengan cara apa pun. Satu-satunya perbedaan adalah bagaimana kita menang!”

“Hah…….”

“Aku akan berdiri dengan Raja Kematian.”

Pedang Suci berbicara.

“Saya datang ke menara karena saya lelah hidup mengejar hasil yang cepat. Saya tidak ingin kembali ke kehidupan seperti itu setelah datang sejauh ini. Sepuluh Ribu Guru Kuil. Anda dengan sopan meminta kami menyerah kepada Anda, tetapi saya akan menolak dengan sopan. ”

Rekan-rekan saya mulai bergerak satu per satu. Buk, buk. Si Penanya sesat tersenyum ketika dia melihat tujuan langkah kaki mereka.

“Aha.”

Lima orang berdiri di belakangku.

“Memang! Saya benar-benar tidak bisa dipercaya! ”

Tidak ada seorang pun yang berdiri di belakang Penanya Sesat.

Baru kemarin, ada beberapa orang yang setuju dengan Penanya Sesat. Count adalah salah satunya. Namun, setelah melihat situasi berbagai ras kami selama sehari, tidak ada yang berpihak pada Penanya Sesat lagi.

“Kamu tidak bisa dipercaya.”

Tentara Salib berbicara.

“Kita semua tahu bahwa kamu adalah pemimpin guild yang luar biasa. Tetapi kami juga tahu bahwa Anda akan menjadi [orang tua terburuk]. Anak-anak mengikuti orang tua mereka. Meninggalkan anak-anak kami bersamamu… Mungkin lebih baik meninggalkan mereka bersama Ular Berbisa.”

“Hah? Mengapa Anda memilih saya ketika saya tidak melakukan apa-apa?

“Itu adalah pujian. Saya mengatakan bahwa Anda akan menjadi orang tua yang lebih baik daripada Penanya sesat. ”

“Oi oi… Pujian macam apa itu? Saya lebih suka Anda mengatakan bahwa saya adalah pemimpin yang lebih baik daripada Hitler.”

6 ke 1.

Terlepas dari kerugian yang luar biasa, Penanya sesat tetap tersenyum.

“Apa yang akan kamu lakukan sekarang, Raja Kematian? Kota yang saya bangun kuat. Para budak telah melupakan keliaran masa lalu mereka dan mematuhi aturan Ras Siput!”

Penanya sesat tampak percaya diri.

“Kamu mungkin melihat sekilas perkumpulan rahasia yang dibuat oleh para goblin. Tetapi bahkan di sana, Anda tidak akan menemukan suara yang mengutuk atau memfitnah siput! Mereka hanya akan melakukan beberapa ritual. Ini membuktikan betapa mereka telah menerima aturan Perlombaan Siput!”

‘Seperti yang diharapkan.’

Dia tahu tentang pertemuan rahasia para goblin tapi dia tidak melakukan apa-apa.

Seperti saya, Penanya Sesat bisa membuat dirinya tidak terlihat dan bergerak. Dan dia telah memerintah tempat ini selama 200 tahun. Tidak mungkin dia tidak tahu tentang pertemuan rahasia.

[Tidak masalah. Lagipula mereka bukan ancaman besar.]

Itulah penghakiman yang akan dicapai oleh Penanya Sesat, dan juga alasan mengapa dia membiarkannya.

“Maaf, tapi orang-orangmu sudah putus asa. Mereka hanya berduka dan mengingat masa lalu. Pekerjaan saya lebih dari 200 tahun adalah apa yang memungkinkan hal itu. Raja Kematian! Apakah Anda memiliki cara untuk mengangkat mereka yang berlutut? ”

“……”

Aku diam-diam melihat sekeliling kota dunia bawah.

Fajar telah tiba.

Sinar matahari mengalir ke kota dari lubang besar di langit-langit. Mengedipkan kelopak mata mereka yang berat, para goblin merangkak keluar dari lubang mereka. Budak selalu yang terakhir tidur, dan yang pertama bangun.

“Aku tidak akan menjemput mereka.”

Saya membuka [Toko Peradaban].

Barang-barang di toko muncul di depan saya.

+

[Pesan Oracle] – 20 poin

[Kepemilikan Hewan] – 40 poin

[Penampilan Mimpi] – 100 poin

[Prey Search] – 5 poin

[Mencari Penyelesaian Peringkat Perunggu] – 80 poin

[Jenderal Peringkat Klan (Draw)] – 100 poin

[Penemuan Teknologi Peringkat Perunggu (Draw)] – 1.000 poin

ㆍ

ㆍ

ㆍ

+

Saya menyentuh salah satu dari mereka dengan tangan saya.

“Sebaliknya, saya akan memberi anak-anak itu kesempatan untuk membela diri mereka sendiri.”

Segera setelah itu, suara Menara muncul di kepalaku.

[Membeli ‘Pesan Oracle’.]

[20 Poin Balap telah dikurangi!]

[Saat ini Anda memiliki 995 poin balapan.]

Itu tidak berhenti di situ.

[Membeli ‘Pesan Oracle’.]

[20 Poin Balap telah dikurangi!]

[Saat ini Anda memiliki 975 poin balapan.]

Saya menghabiskan hampir semua poin saya.

[Membeli ‘Pesan Oracle’.]

[Membeli ‘Pesan Oracle’.]

[Membeli ‘Pesan Oracle’.]

Saya ingat saat itu ketika saya berdiri sendiri. 4000 hari regresi. Ketika saya harus menanggung 4000 kematian sendirian. Itu tidak lain adalah suara yang membantu saya.

Suara Menara mengatakan ‘Kamu telah mati’.

Setiap kali saya mati, Menara memberi tahu saya tentang hal itu. Dan setiap kali saya kembali ke Menara, saya tahu.

Bahwa seseorang sedang mengawasiku. Bahwa seseorang mengingatku.

Ketika saya benar-benar berjuang, fakta itu menghibur saya.

[Membeli ‘Pesan Oracle’.]

Dan sekarang giliran saya untuk menghibur orang lain.

[20 Poin Balap telah dikurangi!]

[Saat ini Anda memiliki 215 poin balapan.]

Saya membeli 40 Pesan Oracle.

Namun demikian, Penanya sesat terus tersenyum. Mustahil untuk mengetahui apa yang telah dibeli orang lain.

Sementara itu, saya memilih 40 orang untuk mengirim orakel saya, termasuk pendeta goblin, pengawas yang bertanggung jawab atas setiap lubang, dan pejuang pedang yang beristirahat di tempat mereka di colosseum.

‘…Aku ingin tahu apa yang harus kukatakan pada mereka.’

Saya khawatir.

‘Aku tidak ingin memberitahu mereka untuk memberontak melawan Perlombaan Siput. Pemberontakan atau ketaatan adalah untuk goblin untuk memutuskan sendiri. Apa yang harus saya lakukan bukanlah memberi anak-anak itu pilihan. Sebaliknya, saya harus membantu mereka membuat pilihan mereka sendiri.’

Hanya satu kalimat yang dapat dikirim dengan Pesan Oracle.

Setelah berpikir sebentar, akhirnya saya memikirkan kata-kata yang ingin saya kirimkan melalui oracle.

[Singa Putih ada di sisimu.]

Wanita yang lebih tua yang sedang menggosokkan air ke wajah seorang anak, membeku.

[Singa Putih ada di sisimu.]

Pengawas, yang baru saja keluar dari lubang dan mengambil kapak batu, terkejut.

[Singa Putih ada di sisimu.]

Gladiator yang mengotak-atik pedangnya di kamarnya yang sempit, melompat.

Batu yang dia gunakan untuk mengasah pedangnya jatuh ke samping.

[Singa Putih ada di sisimu.]

Orang yang Anda sembah sebagai Tuhan tidak berdaya.

Saya tidak memiliki kekuatan untuk menjungkirbalikkan bumi atau mengguncang langit.

Yang bisa saya lakukan hanyalah mengirimi mereka sebuah kalimat.

[Singa Putih ada di sisimu.]

Itu adalah oracle pertama saya.

-……

Pendeta goblin tua, yang telah berbaring di lantai berguling-guling. Menggunakan sepotong kayu bakar sebagai tongkat, dia buru-buru bangkit. Retakan. Tidak dapat menahan beratnya, tongkat itu patah, tetapi pendeta itu sudah bangkit.

-Gorr…

Berjuang, lelaki tua itu berjalan melalui gua bawah tanah yang seperti labirin. Semakin dia berjalan, semakin cepat dia melangkah. Dari dasar tambang ke atas, goblin tua itu merangkak naik tidak hanya menggunakan kakinya, tetapi juga tangannya.

-Singa Putih telah berbicara kepada kita…

Pendeta itu meraih sebuah batu dan menarik dirinya keluar dari gua. Aura merah meletus dari tubuh lamanya. Aura yang menyerupai api bergema di gua bersama dengan suaranya.

-Singa Putih telah berbicara kepada kita!

Sebuah gema memantul.

-Singa Putih telah berbicara kepada kita!

Gua bawah tanah goblin memiliki lusinan jalan. Ditambah dengan auranya, suara pendeta bergema di sepanjang lusinan jalan. Tak lama, suara itu keluar dari gua dan menyebar ke tambang garam di mana pekerjaan pagi sudah dimulai.

-Diucapkan… Kepada kami……

-Singa Putih telah berbicara kepada kita!

Gema akhirnya mencapai pintu masuk tambang. Para goblin, yang sedang minum air sebelum mereka mulai bekerja, menusuk telinga mereka

-Singa Putih… bagi kita……

Kemudian lelaki tua itu pingsan karena kelelahan.

Dia telah mencurahkan aura terakhirnya dan mempertaruhkan nyawanya untuk menyampaikan pesan itu.

-Lisan……

Pendeta tua itu terbaring di tanah tanpa kekuatan untuk berdiri lagi. Jeritannya masih belum reda. Mendengar suaranya kembali sebagai gema, pendeta tua itu menutup matanya.

-Ker.

-Kekerkerk…?

Dengungan muncul di antara para goblin. Mereka semua menjulurkan kepala mereka dari lubang mereka dan melihat ke arah pintu masuk tambang. Gema terus mengalir dari pintu masuk yang gelap.

-Kerk.

Seorang supervisor menurunkan anaknya dan berdiri.

Dia adalah salah satu dari 40 yang telah menerima oracle.

-Singa Putih telah berbicara kepada kita!

Sebelum gema goblin tua terakhir mereda, dia juga mulai berteriak. Dia bukan satu-satunya. Lusinan goblin yang telah menerima oracle mengangkat kepala mereka satu demi satu.

-Singa Putih akhirnya kembali!

-Saya mendengarnya! Kerk, aku juga mendengarnya!

-Dia mengatakan bahwa dia bersama kita!

Itu saja. Anak-anak yang telah menerima oracle saya mulai berteriak mendesak ketika mereka memberi tahu yang lain tentang hal itu. Itu saja sudah cukup untuk mengejutkan para pengawas siput.

-Apa yang sedang terjadi? Rime. Tiba-tiba, mereka…

-Diam! Semuanya diam!

-Kontrol cetakan bermulut keras dengan cambuk Anda!

Siput merangkak keluar dari menara pengawas dan mulai mengayunkan tentakel mereka. Memukul! Ketika mereka mendengar suara cambuk, beberapa goblin tersentak. Namun demikian, para goblin tidak berhenti berteriak, dan siput mulai mencambuk para penghasut tanpa ragu-ragu.

“……”

Si Penanya Sesat mengelus dagunya.

“Jadi begitu. Apakah Anda menggunakan Pesan Oracle untuk memicunya? Sederhana dan efektif. Namun, Death King, poin Anda terbatas. Anda tidak mungkin mengirim oracle ke seribu orang apalagi sepuluh ribu! Tingkat kekacauan ini tidak sulit bagi siput untuk—.”

Saya tidak menunggu untuk mendengar apa yang dikatakan Penanya sesat.

Saya segera membeli item berikutnya.

[Dibeli ‘Prey Search’.]

[5 poin telah dikurangi!]

[Saat ini Anda memiliki 210 poin balapan.]

Itu adalah barang yang saya beli sekali sebelumnya.

Saya segera menggunakan barang itu.

‘Silakan cari Singa terdekat.’

Sebuah peta muncul di benak saya.

Itu adalah koloseum. Di sana, di dalam sangkar tepat di samping arena, sebanyak lima ekor singa terperangkap bersama. Saya melihat ke salah satu singa yang sedang menggigit sejenis tulang.

‘Oke.’

Saya membeli item ketiga dan terakhir dari toko.

“Saya ingin membeli Kepemilikan Hewan.”

Menara menjawab.

[Membeli ‘Kepemilikan Hewan’.]

[40 poin telah dikurangi!]

[Saat ini Anda memiliki 170 poin balapan.]

Sebelum Penanya Sesat bahkan bisa selesai berbicara, saya sudah memiliki seekor singa di colosseum. Astaga! Perspektif saya memutar. Pikiranku menjadi gelap seperti ruangan yang kehilangan cahayanya.

Detik berikutnya, saya menemukan diri saya dalam tubuh singa.

“Krr…”

Berbeda dengan terakhir kali, singa ini tidak memiliki bulu putih. Surainya juga berwarna cokelat polos.

Tapi itu tidak masalah

“Krrng. Gor.”

Terlepas dari warnanya, suara singa adalah suara singa.

Aku mengangkat aura tubuh ini. Aura merah berdarah mengalir keluar saat jantungku bergetar. Babum Aku fokus pada detak jantungku sebelum mengeluarkan raungan.

“Krrrr!”

Binatang buas lainnya di dalam kandang terkejut.

“Krrrr!”

Raunganku meluncur melewati jeruji sangkar dan mencapai alun-alun tempat colosseum berada, jalan di mana siput berjalan mondar-mandir, dan bahkan langit-langit gua. Itu juga menyebar ke lubang yang telah digali oleh para goblin.

‘Saya disini.’

Bahkan jika mereka tidak melihat saya dengan mata mereka, mereka akan tahu itu suara singa.

Para goblin pasti sudah mendengar teriakanku.

Mereka mendengarkan suara saya.

“Krrr……”

Aku menarik napas dalam-dalam.

“Guru-!”

Aku mengeluarkan auman singa.

Dan dengan itu, saya mengatakan nama tempat yang bisa disebut tanah air para goblin. Nama yang saya berikan kepada mereka. Kata pertama yang saya berikan kepada mereka, dan nama yang telah menjadi iman mereka.

“Guru!”

Tidak butuh waktu lama bagi saya untuk menerima jawaban.

-Guru……

Teriakan datang dari ujung lain gua besar. Teriakan itu jauh lebih lemah dari suaraku sendiri yang mengandung aura. Tapi telingaku tidak akan pernah melewatkan suara teriakan para goblin.

“Guru!”

Dan.

Mereka juga tidak ketinggalan.

[Pemberontakan telah meletus di Rimepolis!]

[Para Goblin telah bangkit melawan Siput!]

~~~